Sekedar Merefleksikan

Posted by Just Abud Label:

ANAKMU BUKANLAH ANAKMU
KAHLIL GIBRAN
“Anak adalah kehidupan, mereka sekedar lahir
melaluimu tetapi bukan berasal darimu.
Walaupun bersamamu tetapi bukan milikmu,
curahkan kasih sayang tetapi bukan memaksakan pikiranmu
karena mereka dikaruniai pikirannya sendiri.

Berikan rumah untuk raganya, tetapi tidak jiwanya, karena
jiwanya milik masa mendatang, yang tak bisa kau datangi
bahkan dalam mimpi sekalipun.

Bisa saja mereka mirip dirimu, tetapi jangan pernah
menuntut mereka jadi seperti sepertimu.
Sebab kehidupan itu menuju ke depan, dan
tidak tenggelam di masa lampau.

Kaulah busur, dan anak-anakmulah anak panah yang melucur.
Sang Pemanah mahatahu sasaran bidikan keabadian.
Dia menentangmu dengan kekuasaanNya,
Hingga anak panah itu melesat, jauh serta cepat.

Meliuklah dengan suka cita dalam rentangan tangan Sang Pemanah,
Sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat
Sebagaimana pula dikasihi-Nya busur yang mantap”.

1923

Harusnya kita merasa bahwa orang tua adalah orang yang paling mengerti diri kita. Dimana kita bisa berbagi segalanya dengan mereka. Bukannya orang yang bisa menahan kita. Menahan keinginan, harapan, dan kebebasan bersuara. Mereka menjadikan doktrin peraturan sebagai bentuk kasih sayang. Tanpa ingin tau apa yang ingin dikatakan anaknya. Tanpa disadari, mereka telah membentuk kepribadian yang berlandaskan keegoisan dan berazaskan ketergantungan. Mereka merasa mempunyai hak paten untuk memanipulasi sebuah kehidupan. Menjadikan keiginanan mereka menjadi petuah yang harus dituruti untuk menebus kehidupan kita selama kita masih bernapas. Menganggap kita masih lemah dan harus selalu berlindung dibalik punggungnya. Kasih sayang yang kan menjerumuskan ke jurang kemanjaan. Kasih sayang yang ingin mendapat balasan yang lebih besar selalu dinyanyikan setiap harinya. Balasan berupa pengorbanan yang kan merusak harapan dalam kemandirian. Mereka memang bukan orang-orang yang harus dibenci, mereka hanya orang-orang yang harus di waspadai. Dan pembalasan yang paling tepat adalah perdamaian. Mengalah bukan berarti kalah kan. Kita hanya butuh strategi cerdas untuk mengendalikannya. Karena hanya kita yang berhak menentukan arah kita.

0 komentar:

Posting Komentar